Sejarah Internet, WWW, dan Domain Web

183

(Tulisan kedua untuk bahan ajar dan diskusi mata kuliah Jejaring Sosial dan Konten Kreatif di Universitas Gunadarma)

Di artikel ini akan dibahas mengenai domain web, dan saya rasa tak lengkap jika tidak membahas sejarah singkat perkembangan internet.

Sejarah Internet

Pada Agustus 1962, J.C.R. Licklider dari MIT mengusulkan konsep "Galactic Network" dimana komputer-komputer di seluruh dunia bisa terhubung dan berbagi data dimanapun mereka berada. Ketika Licklider menjadi direktur pertama program penelitian komputer milik Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika Serikat, ia dan timnya mencari cara bagaimana mewujudkan konsep Galactic Network ini.

Pada tahun 1960an, data (dalam kaitannya dengan komunikasi antar komputer) dikirim via kabel telepon, yang penuh keterbatasan. Untuk mengatasi keterbatasan ini, Paul Baran menciptakan konsep "Packet Switching", dimana data dipecah ke dalam blok data yang berukuran kecil, lalu "dirakit" kembali di komputer tujuan. ARPANET menerima dan menggunakan teknik ini.

Implementasi "Packet Switching" ini diuji coba pada 29 Oktober 1969 oleh ARPANET dan beberapa universitas rekanan. Hari itu, untuk pertama kalinya di dunia, komputer-komputer di beberapa lokasi mampu terkoneksi dan mengirim data antar komputer (istilahnya: node-to-node). Komputer-komputer yang dimaksud adalah milik UCLA ke Stanford Research Institute, meskipun pesan yang diterima tidak lengkap karena sistem keburu down. But whatever, internet pun terlahir.

(Ingat, komputer pada masa itu memiliki ukuran fisik sebesar kamar tidur kalian, dengan kapasitas komputasi yang jaauuuh lebih rendah daripada kalkulator akuntansi modern!)

Setelah itu, selama beberapa waktu, internet hanya terdiri dari empat node: SRI and UCLA, kemudian University of Utah dan the University of California Santa Barbara bergabung. Ini juga mengingatkan kita tentang peran perguruan tinggi sebagai ujung tombak inovasi teknologi.

Ketika jumlah node bertambah, maka dibutuhkan standar transfer data. TCP/IP pun diciptakan pada tahun 1978. TCP-lah yang memecahkan data ke dalam paket-paket lalu mendistribusikannya. Ketika sampai di tujuan, paket-paket itu akan dirakit kembali ke wujud aslinya.

World Wide Web (WWW)

WWW dan internet tidak sama. Web dibangun di atas internet. Pada tahun 1989, Sir Tim Berners-Lee mengajukan proposal web pertamanya. Web ini menjadi semacam "software" yang menjadi milik publik (public domain) pada 1993. Menurut Mozilla Foundation, komponen WWW sudah ada sejak tahun 1991 sbb:

  • Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk transfer data, yang kemudian menjadi HTTPS;
  • Hypertext Markup Language (HTML) sebagai format dokumen web; dan
  • Uniform Resource Locators (URLs) unik untuk setiap dokumen web, misal

Konsep Domain dan Domain Name System (DNS)

Pada tahun 1980an, terdapat ~300 komputer di jaringan ARPANET. Karena setiap perangkat di jaringan harus memiliki alamat IP sebagai tanda pengenal, semakin sulit bagi pengguna untuk menghafal dan mencatat semua alamat itu.

Paul Mockapetris bekerja bersama dengan Zaw-Sing Su dan Jon Postel di ARPANET. Pada tahun 1983, mereka mengusulkan solusi dari kerepotan mencatat alamat IP tadi:

  • Beri nama proyek jaringan komputer, misalnya "BisnisKu";
  • Akhiri dengan ekstensi untuk menandai tujuan atau kategori bisnis tadi (misalnya, .com untuk penggunaan komersial atau .org untuk organisasi);

Pada tahun 1984, kategori di atas diterapkan dan disebut dengan Generic Top-Level Domains (gTLDs). Pada awalnya, tersedia enam ekstensi:

  • .com: tersedia untuk publik, meskipun awalnya untuk organisasi bisnis saja,
  • .net: publik, awalnya untuk portal yang mewadahi banyak layanan web di dalamnya,
  • .org: publik, awalnya untuk organisasi non-profit,
  • .edu: untuk institusi pendidikan, umumnya di AS,
  • .gov: untuk entitas pemerintahan di AS,
  • .mil: untuk divisi di bawah Departemen Pertahanan AS.

DNS menerjemahkan gTLD misalnya "Symbolics.com" menjadi alamat IP 123.45.678.901 dan mengarahkan user ke website yang dimaksud.

ss symbolics

Tangkap layar situs web Symbolics.com

gTLDs tadinya gratis, namun pada tahun 1995 Network Solutions menetapkan biaya tertentu untuk layanan ini.

Tanpa pengawasan, harga nama domain menjadi mahal. Maka dibentuklah Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) (1998), lembaga non-profit yang mengizinkan kompetisi bebas (namun diawasi) dalam hal proses registrasi nama domain.

Hingga saat ini, ICANN dijalankan oleh semacam dewan (jumlahnya 16). Mereka menjalankan tugasnya melalui tiga badan pendukung:

  • GNSO (Generic Names Supporting Organization) bertanggung jawab atas kebijakan umum gTLD,
  • ccNSO (Country Code Names Supporting Organization) bertanggung jawab atas nama domain negara-negara, misalnya “.id” untuk Indonesia (dikelola oleh PANDI),
  • ASO (Address Supporting Organization) bertanggung jawab untuk ketentuan terkait alamat IP.

Seiring waktu, beberapa TLD lain tersedia untuk digunakan. Berikut yang pernah diusulkan lalu diterima:

  • .asia: domain untuk organisasi / badan usaha yang beroperasi khusus di kawasan Asia,
  • .jobs: untuk website yang terkait dengan human resource / rekrutmen atau semacamnya,
  • .travel: untuk website perjalanan liburan, termasuk maskapai, hotel, dan lain-lain

Selengkapnya di Wikipedia. Jika kita melihat di daftar di artikel Wiki tersebut, sudah terdapat ~14 TLD yang diawali dengan huruf 'a' saja, ditambah yang lain. Total ada 1502 TLD per April 2021 di bawah Internet Assigned Numbers Authority (IANA) (yang pada dasarnya juga bagian dari ICANN).

Nama domain terdiri atas karakter ASCII yang valid, meliputi huruf dan angka dan tanda hubung (hyphen) “-”.

Struktur (contoh www.gunadarma.ac.id):

  • ac.id: Top level domain (untuk lembaga pendidikan di Indonesia)
  • gunadarma: Second level domain (bebas, umumnya khas dengan identitas pemilik, misal “gunadarma” = Universitas Gunadarma)
  • www: Third level domain; disebut juga hostname atau berfungsi sebagai subdomain (cabang dari website)

Jika kalian amati di atas, tersirat pentingnya nama domain web sebagai identitas sebuah entitas di internet. Domain web bisa sungguh sangat berharga. Pada tahun 2000, harga-harga gila domain web yang pernah diperjual-belikan:

  • AsSeenOnTv.com terjual seharga $5.1 juta;
  • Korea.com terjual seharga $5 juta;
  • Loans.com seharga $3 juta.

Pada tahun 2001, Hotels.com terjual seharga $11 juta!

Adapun entry di basis data DNS mencakup alamat IP (A dan AAAA), SMTP mail exchangers (MX), name servers (NS), dan domain name aliases (CNAME).

(Berlanjut ke pengenalan sertifikat TLS untuk mengamankan komunikasi data digital dan fungsi sekundernya bagi entitas yang memilikinya.)

Referensi
  1. "(Internet) History in the Making - The Rise of Online Real Estate and the Digital Economy" oleh Aron Meystedt dan Andrei Polgar di Symbolics.com